Yen Jepang menyentuh level terkuat dalam hampir satu bulan terhadap greenback setelah Putin memenangkan dukungan parlemen untuk mengirim pasukan ke tetangga selatan Rusia tersebut.
Ukraina pun telah menempatkan pasukannya dalam posisi siaga tempur. Pasalnya, invasi Rusia bisa saja berbuah menjadi perang. Sementara euro melemah untuk hari kelima terhadap franc Swiss, setelah rubel Rusia dan hryvnia Ukraina turun ke rekor terendah minggu lalu.
"Kondisi di Ukraina telah memanas dan kita tidak tahu bagaimana hasilnya nanti. Ada reaksi risk averse sederhana dalam pasar mata uang sejauh ini," kata ahli strategi pasar Westpac Banking Corp, Imre Speizer, seperi dilansir dari Bloomberg, Senin (3/3/2014).
Yen Jepang naik 0,5 persen menjadi 101,28 per USD, setelah sebelumnya mencapai 101,26 per USD, level terkuat sejak 6 Februari. Yen Jepang juga melonjak 0,7 persen menjadi 139,49 per euro.
Euro, mata uang 18 negara Eropa, turun 0,2 persen menjadi USD1,3775. Dolar Australia melemah 0,2 persen setelah sebelumnya menyentuh 88,92 sen AS, terendah sejak 5 Februari. Dolar Australia telah turun 1,4 persen sejak 24 Februari.
Saat ini, Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan melakukan perjalanan ke Kiev untuk bertemu dengan para pemimpin Ukraina, guna memberikan dukungan karena pasukan Rusia menduduki wilayah Crimea.
Perjalanan ke Ukraina dilakukan setelah Presiden Barack Obama menghubungi para pemimpin, termasuk pemimpin Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar